Hennessy VSOP & XO

Words: Edwin Pangestu

Hennessy memiliki begitu banyak pilihan cognac, namun seri VSOP dan XO merupakan yang paling populer. Sebelum mengenal lebih jauh mengenai koleksi cognac Hennessy, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu perbedaan antara keduanya.

VSOP, singkatan dari Very Special Old Pale, diciptakan Richard Hennessy atas permintaan Court England yang kemudian akan menjadi King George IV pada 1817. VSOP memiliki warna light amber gold dengan sedikit tone oranye.

“Warnanya pucat karena kami menggunakan barrel tua, sehingga rasanya juga lebih lembut dan tidak terlalu oaky. Anda akan menemukan note rasa seperti fruity, soft spicy, cinnamon, orange marmalade, roasted almond. Kompleks namun tidak terlalu kuat, pada saat bersamaan terasa lebih elegan dan delicate. Pada ending Anda akan merasakan madu dan canned fruit dengan aftertaste yang panjang, well balanced, smooth,” jelas Jean-Michel Cochet, Ambassadeur de la Maison Hennessy. VSOP populer sebagai minuman setelah makan malam, biasanya juga dinikmati sambil menghisap cerutu.  

Hennessy XO, singkatan dari Extra Old, memiliki tekstur yang lebih tebal dengan warna deep amber gold dan tone warna tembaga yang kemerah-merahan. XO yang diciptakan pada tahun 1870 ini sering juga disebut “the original”.

Dengan desain botol yang lebih kontemporer, menyerupai gaun wanita, Hennessy XO merupakan cognac XO yang paling populer di dunia. Hennessy XO dibuat dari 100 eaux-de-vie lebih, beberapa eaux-de-vie berusia hingga 30 tahun. 

Berbeda dengan VSOP, XO disimpan di dalam barrel muda sehingga warnanya lebih gelap dan memiliki rasa oaky yang lebih dominan. Selain itu XO juga memiliki tekstur yang lebih velvety dan creamy dibanding VSOP.

“Strong, full-bodied, powerful, itulah Hennessy XO. Pada kesan pertama, Anda akan mendapatkan rich intensity yang lebih maskulin, tipikal XO. Sementara pada kesan kedua akan terasa banyak sekali aroma, mulai dari vanilla, burnt wood, burnt banana, black pepper, cooked fruit, dried mushroom hingga dark chocolate. Jika anda memberikan sedikit saja es batu, maka rasa oaky akan berkurang dan muncul aroma floral," kata Cochet.

Ada baiknya Anda mengenal betul rasa Hennessy VSOP dan XO agar bisa mengapresiasi seri premium Hennessy yang terbatas seperti Richard Hennessy yang dibuat dari campuran eaux-de-vie berusia 40 hingga 200 tahun. Saat ini, saya hanya mampu membayangkan seperti apa rasa seri eksklusif tersebut. Namun sepertinya, seri VSOP dan XO sudah cukup untuk memuaskan palet saya.

Jika boleh memilih, saya lebih menyukai XO yang lebih kuat, intens, dan maskulin. Ini merupakan cognac yang tepat untuk dipasangkan dengan steak sapi atau lamb chop. Namun setelah beberapa bulan, saya mencicipi VSOP dan mengira itu adalah XO. Jika Anda tidak terlalu sering mengkonsumsi cognac, seperti saya, perbedaan antara keduanya tidaklah terlalu besar. Saya rasa Anda tidak mungkin melakukan kesalahan jika memilih salah satunya.

 

Hennessy offers a wide array of cognac, however, the VSOP and CO series are the most popular. Before venturing further into Hennessy’s extensive collection, it is best to know the difference between both series.

VSOP stands for Very Special Old Pale. Richard Hennessy made it to fulfill the request of Court England, who was later known as King George IV on 1817. VSOP’s color is light amber gold with a little orange tone.

“The color is a bit pale because we’re using old barrel, thus, the flavor is also subtle and not too oaky. You’ll find notes such as fruity, soft spicy, cinnamon, orange marmalade, roasted almond. Complex, but not too intense, at the same time VSOP is more elegant and delicate. On the ending, you’ll find honey and canned fruit with long aftertaste, well balanced, and smooth,” explained Jean-Michel Cochet, Ambassadeur de la Maison Hennessy. Hennessy VSOP is popular as after dinner drink, usually enjoyed with cigar.

Hennessy XO (XO stands for Extra Old), has slightly thicker texture with deep amber gold color and reddish, copper tone. The cognac that was made in 1870 is commonly called “the original”.

With a more contemporary bottle design that is inspired by woman’s gown, Hennessy XO is undoubtedly the most popular XO in the world. It is made from over 100 different eaux-de-vies, some eaux-de-vies is even aged for 30 years.

As opposed to VSOP, XO is kept in new barrel. It results in darker color and more pronounced oaky flavor. XO texture is also more velvety and creamier than VSOP.

“Strong, full-bodied, powerful, that’s Hennessy XO. On the first sip, you’ll get richer intensity that’s more masculine, very typical XO. On the second impression, you’ll get many aroma, such as vanilla, burnt wood, burnt banana, black pepper, cooked fruit, dried mushroom to dark chocolate. If you add ice cube, the oakiness will be reduced, and you will get floral note,” said Cochet.

Those are the differences between VSOP and XO. The more sophisticated series such as the limited Richard Hennessy is made of 40 to 200 years old eaux-de-vie. At the moment, I can only imagine what it tastes like, however both VSOP and XO are enough to satisfy my palatte.

When you give me both series, I prefer the XO for the stronger, deeper, and more masculine note. It’s a perfect pairing for beef steak or lamb chop. However, months later, I sipped a VSOP and mistook it for an XO. For occassional cognac drinker like me, the difference between those two are not that big. I don’t think you can go wrong with any of them.